Rabu, 08 Februari 2012

Cukupkan Ini Caraku

Aku mengagumimu dengan sederhana,
Menyimpan detail tentangmu sebagai hal terpenting dalam memoriku;
Caramu menikmati kopi,
Memakai sepatu tanpa tali,
dan berpura-pura terganggu saat aku mengganggu


Aku mengkhayalkanmu dengan sederhana,
Menyatukan nama kita dalam tiap penggal harapan,
Walau kata mereka tak mungkin,
Tapi kutahu Dia mampu lakukan segalanya


Aku menjagamu dengan sederhana,
Menyebutmu dalam tiap bulir - bulir doaku,
Bahkan ketika bulan sudah lama terlelap dan matahari belum terbangun
Aku masih berkutat dalam panjat
Menitipkanmu pada Yang Maha Menjaga 


Aku membahagiakanmu dengan sederhana,
Seperti huruf yang hanya bisa tertawa saat ada yang menggantikan beberapa alfabetnya dengan angka
Lucu katanya, sakit nyatanya


Aku merindukanmu dengan sederhana,
Yang tanpa siapapun sadari,
Mata ini sudah terlalu lelah membendung air mata,
Jika setiap siluet dan nada - nada itu selalu berselimut kenangan kita

Aku menyayangimu dengan sederhana,
Tidak bisa untuk tidak teringat senyummu saat mereka bicara tentang cinta dan masa depan,
Berusaha ingkari,
Berbohong pada hati yang bahkan sudah terpahat dengan namamu


. . . .


Biarkan,
Biarkan aku untuk tetap mencintaimu dengan sederhana,,
Lewat tatap yang tak sempat kau tangkap
Dan dalam kata yang tak pernah kau baca


. . . .